Sabtu, 04 April 2009

SUNTIK SILIKON
Oleh: M. Nasir Tamalene

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Di Indonesia dampak negatif suntik silikon sebenarnya sudah ada. Masyarakat Indonesia, terutama kaum wanitanya, sudah pasti banyak mendengar banyak kasus akibat suntik silikon.
Pada kebanyakan kasus, silikon cair yang disuntikkan tidak murni. Silikon tersebut adalah untuk industri dan masuk ke Indonesia secara ilegal. Di Amerika Serikat, penggunaan silikon cair untuk manusia telah dilarang sejak tahun 1970-an.
Menurut Sekjen Perhimpunan Ahli Bedah Plastik Indonesia (PERAPI) dr Theddeus O.H. Prasetyono MD, sepanjang tiga tahun terakhir anggota PERAPI menangani 249 kasus akibat suntikan silikon, khususnya silikon cair. Kasus tersebut baru 15 persen yang dilaporkan anggota PERAPI. Jumlahnya akan lebih besar lagi karena seperti fenomena gunung es, katanya di Jakarta baru-baru ini seperti dikutip Antara. Penggunaan silikon, khususnya yang cair, untuk tujuan medis sebenarnya sudah dilarang oleh pemerintah sejak tahun 1970. Namun hingga kini masih saja terjadi penyalahgunaan penyuntikan untuk tujuan mempercantik bagian tubuh tertentu para wanita.
Sayangnya banyak wanita yang ingin cantik secara instan, mereka kurang paham seluk beluk silikon. Padahal bahan yang disuntikkan ke tubuh mereka itu adalah silikon untuk industri. Bahkan tak jarang untuk keperluan penambal akuarium. Lebih buruk dari itu, tindakan dilakukan bukan oleh dokter ahli bedah plastik. Tindakan penyuntikan dilakukan oleh tenaga ahli tersebut di klinik biasa atau salon kecantikan. Masyarakat memilih klinik atau salon kecantikan karena berbiaya lebih murah. Bahkan kini beredar kabar, ada yang berani menawarkan jasa suntik silikon cair hanya dengan biaya Rp 100.000.
Sekadar perbandingan, biaya operasi bedah plastik, misalnya, untuk memperindah hidung antara Rp 6 juta hingga Rp 11 juta. Sedangkan di klinik atau salon kecantikan berkisar Rp 3 juta sampai Rp 4 juta. "Umumnya masyarakat tidak tahu kalau pekerjaan itu tidak boleh dilakukan oleh profesi yang bukan dokter spesialis bedah dan biasanya dapat informasi dari rujukan teman atau dari rayuan pelaku. Selain persoalan tersebut, kaum wanita sudah saatnya menyadari bahwa penggunaan silikon cair sudah dilarang. Pelarangan itu mencakup untuk keperluan medis atau pun estetis karena berdampak buruk bagi fungsi organ tubuh. Pakar bedah plastik menyebut dampak negatif itu bisa berupa kulit tubuh menjadi jelek yang disertai warna merah pada bagian luar. Sedangkan dampaknya untuk kesehatan bisa seperti pusing-pusing dan infeksi organ.
Partikel silikon cair yang disuntikkan pada akhirnya akan menumpuk di jaringan dan memicu timbulnya reaksi inflamasi kronik yang disebut silikonoma, karena bentuknya yang cair, silikon cair yang disuntikkan ke organ tubuh akan meresap ke organ tubuh yang lain sehingga dampaknya sangat sulit dikontrol. Silikon cair juga tidak bisa diambil kembali dari jaringan secara menyeluruh dan bila sudah mengakibatkan gangguan akan sulit disembuhkan dan biaya penyembuhannya sangat mahal.
Berkenaan dengan materi silikon, bahwa material tersebut sebenarnya merupakan bahan terbaik untuk kebutuhan implan guna memperbaiki tubuh manusia karena bersifat innert atau bisa diterima tubuh tanpa menimbulkan reaksi yang berarti. Dia tidak mengalami perubahan kimia di dalam tubuh, tetap stabil di dalam tubuh dan tidak terpengaruh suhu tubuh. Namun, penyuntikan organ tubuh dengan silikon cair untuk keperluan apa pun tidak diperkenankan. Operasi bedah plastik untuk tujuan rekonstruksi dan estetis sendiri, hanya menggunakan gel silikon dan silikon padat.
Gel silikon yang merupakan campuran antara silikon padat dan cair yang dibungkus dengan lembar silikon biasanya digunakan untuk pengisi implan payudara. Sedangkan silikon padat terdiri atas lembar silikon atau bentuk implan jadi buatan pabrik yang digunakan untuk keperluan tertentu, seperti protesis katup jantung, testis tiruan serta implan hidung dan pipi. Keputusan untuk melakukan setiap tindakan operasi bedah plastik sendiri harus dikonsultasikan dan dilakukan oleh dokter yang memiliki kompetensi dan izin resmi untuk melakukannya
Meski sudah banyak korban yang jatuh, orang ternyata belum jera juga untuk melakukan suntik silikon cair dan kolagen demi memburu "kecantikan." Apa pun yang disuntikkan ke dalam tubuh, bisa berdampak negatif atau positif. "Positif bila yang diharapkan jadi kenyataan, sebaliknya negatif bila reaksi yang timbul berupa alergi, atau salah lokasi penyuntikan, hingga menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah.
Saat ini, cukup banyak beautician (ahli kecantikan) dan dokter umum yang menjual jasa suntik silikon. Mereka mungkin bisa melakukan suntikan, tapi mereka tidak bisa mempertanggungjawabkan hasilnya. Anehnya, pemerintah masih saja membiarkan orang-orang yang tidak punya hak untuk melakukan suntik silikon di berbagai salon kecantikan.

1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yang dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1)Apa itu Silikon?
2)Bahaya Suntik Silikon?
3)Bagaimana kajian bioetika tentang suntik silikon?
4)Bagaimana kajian agama tentang suntik silikon?
a.Agama Islam
b.Agama Kristen
c.Agama Hindu
d.Agama Budha
e.Budaya Masyarakat

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengatahui tentang :
1)Suntik Silikon
2)Bahaya Suntik Silikon
3)Kajian bioetika tentang suntik silikon
4)Kajian agama tentang suntik silikon
a.Agama Islam
b.Agama Kristen
c.Agama Hindu
d.Agama Budha
e.Budaya Masyarakat


BAB II
ISI MAKALAH
2.1 Pengertian silikon
Silikon (Latin: silicium) merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol Si dan nombor atom 14. Silikon adalah sejenis metaloid tetravalen yang kurang reaktif berbanding dengan analog kimianya karbon. Silicon merupakan unsur kedua paling berlimpah di dalam kerak Bumi, mencapai hampir 25.7% mengikut berat. Silikon wujud di dalam tanah liat, feldspar, granit, kuartza dan pasir, kebanyakannya dalam bentuk silikon dioksida (juga dikenali sebagai silika) dan dalam bentuk silikat, (beraneka jenis sebatian yang mengandungi silikon, oksigen dan satu atau pelbagai jenis logam lain).
Kebanyakan silikon berbentuk peranti semikonduktor, dan sekiranya dalam bentuk silika dan silikat, dalam kaca, simen, keramik. silikon juga merupakan juzuk dalam silikone, nama yang diberikan kepada berbagai jenis bahan plastik yang sering dikelirukan sebagai silikon. Silikon digunakan secara meluas dalam semikonduktor karena silikon mempunyai arus bocoran balikan yang lebih rendah daripada semikonduktor germanium, dan juga kerena oksida aslinya mudah dihasilkan dan membentuk semikonduktor/dielektrik yang lebih baik berbanding dengan hampir semua jenis gabungan bahan..
Silikon adalah polimer non organik yang bervariasi, dari cairan, gel, karet, hingga sejenis plastik keras. Beberapa karakteristik khusus silikon: tak berbau, tak berwarna, kedap air serta tak rusak akibat bahan kimia dan proses oksidasi, tahan dalam suhu tinggi serta tidak dapat meghantarkan listrik. Pertama kali ditemukan, digunakan untuk membuat lem, pelumas, katup jantung buatan hingga implan payudara.
2.1.1 Jenis-jenis silikon yang digunakan untuk kesehatan dan kecantikan

Terdapat 3 jenis silikon yang secara medis aman:
1.Silikon padat: Bentuknya menyerupai karet penghapus. Digunakan untuk katup jantung buatan, pengganti testis, serta persendian buatan. Dalam dunia bedah plastik, silikon padat biasanya digunakan untuk implan hidung, dagu dan pipi. Beberapa tahun belakangan ini, silikon padat juga digunakan untuk membantu penderita gangguan ereksi, dengan menggunakan materi silikon padat yang dapat ditiup. Hanya Boleh Silikon Padat material yang diperbolehkan untuk operasi bedah plastik, baik itu bertujuan rekonstruksi maupun estetis hanyalah gel silikon dan silikon padat.
Gel silikon adalah campuran silikon padat dan cair yang dibungkus dengan lembar silikon, biasanya digunakan mengisi implan payudara. Sedangkan silikon padat terdiri atas lembar silikon atau bentuk implan jadi buatan pabrik, digunakan untuk keperluan tertentu seperti protesis katup jantung, testis tiruan serta implan hidung dan pipi. Material tersebut sebenarnya merupakan bahan terbaik sebagai bahan implan, guna memperbaiki tubuh manusia. Pasalnya, bisa diterima tubuh tanpa menimbulkan reaksi negatif.
2. Silikon berbentuk gel dalam wadah silikon padat: Menyerupai dodol, dengan tingkat perlekatan molekul sangat baik, digunakan untuk implan payudara atau betis. Jika dibelah, tidak akan meleleh atau menyebar, tapi tetap mengikuti bentuk wadah penyimpannya.
3. Silikon cair: Silikon bentuk cair dalam dunia medis, menurut Dr. Donny Istiantoro dari Jakarta Eye Center, digunakan dalam operasi retina. Retina dapat lepas dari posisinya karena berbagai faktor, sehingga perlu dibantu perlekatannya dengan silikon cair. Di dunia kedokteran modern, silikon dikategorikan sebagai bahan terbaik untuk melakukan perbaikan bagian tubuh, karena penolakan jaringan tubuh terhadap silikon tergolong rendah. Tapi sering kita mendengar banyak kasus akibat dari suntik silikon.
Menurut Dr. Teddy O.H. Prasetyono dari Departemen Bedah Plastik FKUI, seorang dokter bedah plastik tidak dibenarkan melakukan penyuntikan silikon cair. Biasanya penyuntikan silikon cair untuk memperindah bagian wajah dilakukan oleh tenaga nonmedis, tegasnya. Tarifnya yang relatif murah (sekitar Rp.200.000,- per suntikan), diduga materinya adalah silikon industri, yang membahayakan kesehatan. Penyuntikan silikon cair tidak mengakibatkan kematian, tetapi dapat mengakibatkan kerusakan jaringan yang bersifat permanen. Kerusakan tersebut terjadi karena silikon cair yang disuntikkan langsung ke dalam tubuh seperti sifat cairan umumnya akan mencari tempat yang rendah. Sebagian silikon mungkin 'berkumpul' di tempat-tempat tertentu sehingga membentuk benjolan.
Secara logika kedokteran, silikon cair yang terlanjur disuntikkan ke tubuh, tak mungkin dikeluarkan dengan cara dipijat-pijat. Satu-satunya cara dengan pembedahan. Biasanya suntik silikon dapat menyebabkan kulit memerah ini dapat diatasi dengan obat anti peradangan. Jika warna merah pada kulit tak kunjung hilang, dokter biasanya hanya dapat menganjurkan pasien memakai concealer untuk menutupinya.

2.1.2 Implan silikon payudara digunakan dalam operasi memperindah payudara
Ditinjau dari materi pengisinya, ada 3 jenis implan payudara, yaitu:
1. Implan berisi garam fisiologis (saline/NaCl): Implan jenis ini biasanya dibungkus dalam kantong silikon, dan cenderung mudah bocor atau berkerut. Karena hanya berisi air, implan ini relatif kurang dapat dibentuk sesuai dengan keinginan.
2. Implan berisi gel silikon padat: Implan ini juga dibungkus dalam kantong silikon, namun didesain khusus hingga terasa lembut dan fleksibel sehingga mudah dibentuk sesuai keinginan.
3. Implan berisi gel silikon yang kohesif: Menurut Dr. Rod J. Rohrich, ketua American Society of Plastic Surgeons, implan jenis ini merupakan tipe terbaru. Di Amerika Serikat, populer dengan nama gummy bear breast implant. Gel kohesif seperti ini tak menyebar, bahkan jika kantong pembungkusnya bocor atau dibelah.
Ada 2 cara memasang implan silikon ke dalam payudara, yaitu:
1.Di balik kelenjar payudara, tepat di depan otot dada
2.Di balik otot dada: dilakukan untuk pasien yang memiliki kelenjar payudara kecil
Biasanya implan silikon yang sudah dipasang di dalam payudara hanya akan mengalami kebocoran jika mengalami trauma luka dada yang parah (misalnya dada ditusuk dengan benda tajam). Selain itu daya tolak reaksi jaringan tubuh terhadap silicone breast implant menurut Prof. Dr. H. Muchlis Ramli dari Departemen Ilmu Bedah Onkologi FKUI, tergolong sangat rendah, sehingga sejauh ini tidak terbukti dapat menyebabkan kanker. Kalaupun ada pasien yang terbukti mengidap kanker setelah melakukan operasi, besar kemungkinan pasien tersebut memang sudah memiliki ‘bakat' kanker. Lalu bagaimana dengan wanita apakah bisa menyusui jika payudaranya diaugmentasi dengan implan silikon, proses menyusui masih tetap dapat dilakukan, asalkan implan silikon dipasang di balik kelenjar payudara. Biasanya, dokter akan menganjurkan agar implan silikon dimasukkan lewat sayatan di bawah lipatan buah dada, sehingga sama sekali tidak mengganggu kelenjar payudara.

2.2 Bahaya Suntik Silikon cair
Perlu diketahui silikon cair yang telah dilarang digunakan sejak tiga puluh tahun lalu, ternyata sampai saat ini masih beredar. Zat kimia berbahaya ini kerap masih disalahgunakan, menyuntik organ tubuh tertentu dengan tujuan estetika. Silikon cair yang disuntikkan ke organ tubuh pasien tersebut, umumnya silikon industri, biasa digunakan untuk pelapis mesin, pelumas mesin, peralatan rumah tangga, dot bayi serta penambal akuarium.
Partikel silikon cair yang menumpuk di jaringan akan menimbulkan reaksi inflamasi kronik yang disebut silikonoma. Silikon cair yang disuntikkan ke organ tubuh akan meresap ke organ tubuh, dampaknya sangat sulit dikontrol. Sehingga, penyuntikan organ tubuh dengan silikon cair untuk keperluan apapun tidak diperkenankan.
Meski sudah banyak korban yang jatuh, orang ternyata belum jera juga untuk melakukan suntik silikon cair dan kolagen demi memburu kecantikan. Sebenarnya apa itu silikon cair dan kolagen serta bahayanya untuk anda ? Mungkin anda ingin terlihat cantik tetapi ternyata malah menjadi hancur. Karena harus menahan rasa sakit yang luar biasa pada daerah yang ingin anda ubah.
Sebaiknya anda lebih berhati-hati lagi bila ingin terlihat cantik dengan mengubah bentuk tubuh seperti memancungkan hidung, mengisi dagu atau menghilangkan kerutan. Jika anda ingin melakukan hal tersebut, sebaiknya anda lakukan di dokter spesialis bedah plastik dan jangan ke salon kecantikan atau tempat praktek ilegal. Karena apapun yang disuntikkan ke dalam tubuh akan berdampak negatif atau positif. Sisi positif adalah diharapkan menjadi kenyataan tetapi sisi negatif reaksi yang timbul dapat berupa alergi atau salah lokasi penyuntikan sehingga menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah.
Suntikan silikon di salon kecantikan, biasanya akan menimbulkan keadaan yang tidak diinginkan pasien. Mungkin pasien tidak meninggal tapi hasilnya malah menimbulkan rasa sakit yang berkepanjangan seperti merah dan bengkak akibat suntikan tersebut. Akibatnya operasi tersebut dibongkar lagi dan diperbaiki sehingga anda dirugikan karena salon tersebut tidak mampu memperbaiki kerusakan yang terjadi pada wajah anda.
Montok dan menor dengan injeksi silikon bukan berarti tanpa efek samping. Catatan di Poli Bedah RSSA Malang, korban suntikan silikon cair terus bertambah. Dalam sehari bisa 20 kasus terjadi akibat ''efek montok'' ini. Bahkan, rata-rata, pasien yang datang sudah dalam kondisi parah.
Kasus terbanyak, silikon cair yang disuntikkan sudah meluber ke sekitar daerah yang disuntik. Misalnya di hidung, dagu, kelopak mata, pipi, payudara, hingga penis. "Pasien-pasien silikon ini umumnya ingin tampil lebih sempurna ketimbang kondisi tubuh aslinya. Tetapi, caranya dengan mengambil jalan pintas dan murah," jelas dr Herman Joseph LW, SpBP, dokter spesialis bedah kosmetik, plastik, dan rekonstruksi RSSA.
Injeksi silikon cair itu, jelas dia, memang bisa menghasilkan orang dengan wajah yang sama dan khas. Ini karena kehadiran benda cair yang mengisi wajah. Misalnya di dagu, bibir, hidung, dan sebagainya. Hal ini sangat berbahaya. Sebab, sifatnya cair dan menyebar ke mana-mana serta terus mengikuti gaya gravitasi.
"Bahayanya, silikon ini mudah masuk ke dalam pembuluh darah hingga bisa menyebabkan penyumbatan ke areal lokasi di mana silikon disuntikkan,"


Masalah yang timbul akibat suntikan silikon cair ini adalah silikonoma. Penyakit ini timbul akibat dari silikon cair yang berbentuk seperti tumor (benjolan). Kasus tertinggi adalah pada wajah, payudara, penis, dan bibir. Wajah bisa meliputi hidung, dagu, kelopak mata, dan pipi.
Tren akhir-akhir ini, kasus paling banyak adalah penyuntikan silikon pada penis. Ini hal baru, asal pasiennya banyak dari Pasuruan dan Probolinggo karena ada jasa suntik silikon keliling sehingga banyak yang tergiur. "Rata-rata kasus suntik silikon penis ini masuk sekitar 3 kasus baru per bulannya.
Reaksi akibat suntikan silikon cair ini biasanya berupa reaksi alergi termasuk reaksi alergi tipe IV (dengan kemunculan sangat lambat) dan tidak langsung dirasakan. Sebab, rata-rata dampak reaksi alergi dari silikon cair ini bisa hadir sekitar lima tahun kemudian sejak zat tersebut disuntikkan. Misalnya, pasien yang datang pada tahun ini, berarti suntik silikonnya terjadi sekitar 2003. "Memang, pada awal disuntikkan, hasilnya langsung tampak bagus sekali. Ketika sudah sampai lebih dari lima tahun, baru terjadi rasa panas, bengkak, sampai-sampai wajah tidak berbentuk. Proses seperti ini silikon cair sudah meluber ke mana-mana,"

Bahaya memperbesar payudara dengan suntik silikon
Dwin Gideon, (2008) mengemukakan bahwa banyak wanita memiliki payudara yang kencang dengan bentuk yang indah memang bisa menjadi salah satu kebanggaan para perempuan. Makanya, berbagai tawaran terapi dan metode memperelok payudara nyaris tak pernah sepi peminat. Soal biaya, yang seringkali tak murah, bukan masalah. Beberapa metode yang paling populer adalah pengunaan silikon, obat-obatan, atau salep dan bra khusus.
Payudara yang cantik dengan berbagai metode ini tentu sah-sah saja. Masalahnya, sering kali hal itu justru berakibat buruk bagi kesehatan. Salah satu metode yang banyak menuai pro kontra dan kerap dituding sebagai biang kanker payudara adalah silikon. Memang, sejauh ini belum ada penelitian yang menyimpulkan silikon secara langsung sebagai penyebab kanker payudara. Tapi, “Silikon dapat menyembunyikan tumbuhnya kanker,” kata Walta Gautama, surgical oncologist RS Kanker Dharmais.
Silikon, baik yang padat maupun cair, bila difoto dengan sinar X atau mammography (mamografi) hanya terlihat seperti bayangan hitam yang kebulat-bulatan. Bila diraba, silikon menyerupai seperti benjolan sehingga sangat sulit untuk membedakan apakah benjolan yang itu merupakan gejala kanker payudara atau bukan gumpalan silikon. “Kalau sel kankernya tertutup silikon.
Kanker payudara, silikon kerap menjadi kambing hitam kanker payudara lantaran dia menyembunyikan gejala munculnya kanker tersebut. Untuk mendeteksi kanker pada perempuan yang menggunakan silikon “Satu-satunya jalan adalah dengan biopsi atau mengangkat silikonnya, bila silikon tak diangkat, sulit memastikan apakah bayangan hitam yang terlihat pada foto mamografi adalah sel kanker atau bukan.

Bahaya memperbesar penis dengan suntik silikon
Meski tidak ada data resmi, kasus kematian akibat praktik suntik memperbesar penis oleh orang yang bukan ahlinya, jumlahnya cenderung mengalami peningkatan. Kasus terakhir yang sempat terungkap adalah meninggalnya Bambang Dwi Heru Yitno, seorang pegawai negeri sipil (PNS) Depertemen Pertanian, di tempat pengobatan alternatif Haji Arif Rahman di Jalan Wahab Utan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur, pekan lalu.
Terlepas dari masalah kriminal, peristiwa tersebut kembali mengingatkan betapa sulitnya menyadarkan masyarakat akan beragam mitos seks yang salah. Satu di antaranya yang benar-benar sudah mengakar, adalah mengukur tingkat kepuasan seksual dari besar kecilnya ukuran alat vital.
Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And. FAACS, pakar andrologi dan seksologi dari Universitas Udayana, Denpasar, menilai peristiwa ini hanya gambaran puncak gunung es dari kenyataan sebenarnya. Ia menyatakan, banyak pria sudah menjadi korban iklan bohong yang menjanjikan penambahan ukuran penis. Ternyata mereka disuntik dengan bahan tertentu, antara lain silikon cair. Lebih konyol lagi, pemasang iklan dan sekaligus penyuntik bukanlah orang yang berkompeten, tidak punya latar belakang medis sama sekali.

2.4 Kajian bioetika tentang suntik silikon

Perlu diketahui bahwa bioteika berasal dari kata ‘bios’ yang berarti hidup atau segala sesuatu yang menyangkut kehidupan, dan kata ‘ethicos’ yang berhubungan dengan etika atau moral.
Dalam perkembangannya bioetika cenderung mengarah pada penanganan isu-isu tentang nilai-nilai dan etika yang timbul karena perkembangan ilmu dan teknologi serta biomedis yang cepat selama 15 tahun terakhir. Misalnya di bidang medis, bioetika hanya mengarah pada ketentuan atau kode-kode tentang hal-hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan dalam tindakan medis seperti transplantasi, kloning, aborsi, bayi tabung, suntik silikon, penggunaan senjata biologi dan lain-lain.
Pemanfaatan silikon untuk kebutuhan hidup merupakan hal yang tidak etik ini mengandung arti bahwa kita tidak menghargai/menghormati diri kita sendiri, karena dengan menggunkan silikon dapat mengakibatkan hal-hal yang kita tidak inginkan, misalnya dapat menyebabkan kulit menjadi rusak bahkan dapat menyebabkan kematian, tetapi suntik silikon dapat diterima apabila tujuannya bermanfaat untuk kesehatan manusia. Berikut ini adalah beberapa paradigma yang selalu digunakan dalam memandang etika, agama dalam hubungannya dengan ilmu penegetahuan dan teknologi
1. Paradagima sekuler
Paradigma yang memandang agama dan iptek adalah terpisah satu sama lain. Sebab, dalam ideologi sekularisme Barat, agama telah dipisahkan dari kehidupan (fashl al-din an al-hayah). Agama tidak dinafikan eksistensinya, tapi hanya dibatasi perannya dalam hubungan pribadi manusia dengan tuhannya. Agama tidak mengatur kehidupan umum/publik. Paradigma ini memandang agama dan iptek tidak bisa mencampuri dan mengintervensi yang lainnya. Agama dan iptek sama sekali terpisah baik secara ontologis (berkaitan dengan pengertian atau hakikat sesuatu hal), epistemologis (berkaitan dengan cara memperoleh pengetahuan), dan aksiologis (berkaitan dengan cara menerapkan pengetahuan).
Paradigma ini mencapai kematangan pada akhir abad XIX di Barat sebagai jalan keluar dari kontradiksi ajaran Kristen (khususnya teks Bible) dengan penemuan ilmu pengetahuan modern. Semula ajaran Kristen dijadikan standar kebenaran ilmu pengetahuan. Tapi ternyata banyak ayat Bible yang berkontradiksi dan tidak relevan dengan fakta ilmu pengetahuan. Contohnya, menurut ajaran gereja yang resmi, bumi itu datar seperti halnya meja dengan empat sudutnya. Padahal faktanya, bumi itu bulat berdasarkan penemuan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari hasil pelayaran Magellan. Dalam Bible dikatakan:

Kemudian daripada itu, aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru angin bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut, atau di pohon-pohon. (Wahyu-Wahyu 7:1)

Kalau konsisten dengan teks Bible, maka fakta sains bahwa bumi bulat tentu harus dikalahkan oleh teks Bible Ini tidak masuk akal dan problematis. Maka, agar tidak problematis, ajaran Kristen dan ilmu pengetahuan akhirnya dipisah satu sama lain dan tidak boleh saling intervensi. (Adian Husaini, Mengapa Barat Menjadi Sekular-Liberal, www.insistnet.com).

2. Paradigma sosialis
Paradigma dari ideologi sosialisme yang menafikan eksistensi agama sama sekali. Agama itu tidak ada, tidak ada hubungan dan kaitan apa pun dengan iptek. Iptek bisa berjalan secara independen dan lepas secara total dari agama. Paradigma ini mirip dengan paradigma sekuler di atas, tapi lebih ekstrem. Dalam paradigma sekuler, agama berfungsi secara sekularistik, yaitu tidak dinafikan keberadaannya, tapi hanya dibatasi perannya dalam hubungan vertikal manusia dengan tuhan. Sedang dalam paradigma sosialis, agama dipandang secara ateistik, yaitu dianggap tidak ada (in-exist) dan dibuang sama sekali dari kehidupan.
Paradigma tersebut didasarkan pada pikiran Karl Marx (w. 1883) yang ateis dan memandang agama (Kristen) sebagai candu masyarakat, karena agama menurutnya membuat orang terbius dan lupa akan penindasan kapitalisme yang kejam. Karl Marx mengatakan :

Religion is the sigh of the oppressed creature, the heart of the heartless orld, just as it is the spirit of a spiritless situation. It is the opium of the people.
Agama adalah keluh-kesah makhluk tertindas, jiwa dari suatu dunia yang tak berjiwa, sebagaimana ia merupakan ruh/spirit dari situasi yang tanpa ruh/spirit. Agama adalah candu bagi rakyat

Berdasarkan paradigma sosialis ini, maka agama tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan iptek. Seluruh bangunan ilmu pengetahuan dalam paradigma sosialis didasarkan pada ide dasar materialisme, khususnya Materialisme Dialektis (Yahya Farghal, 1994:112). Paham Materialisme Dialektis adalah paham yang memandang adanya keseluruhan proses perubahan yang terjadi terus menerus melalui proses dialektika, yaitu melalui pertentangan-pertentangan yang ada pada materi yang sudah mengandung benih perkembangan itu sendiri (Ramly, 2000:110).
3. Paradigma Islam
Islam memandang bahwa agama adalah dasar dan pengatur kehidupan. Aqidah Islam menjadi basis dari segala ilmu pengetahuan. Aqidah Islam yang terwujud dalam apa-apa yang ada dalam Al-Qur`an.
Paradigma Islam inilah yang seharusnya diadopsi oleh kaum muslimin saat ini. Bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. Diakui atau tidak, kini umat Islam telah terjerumus dalam sikap mengikuti pandangan Barat dalam segala-galanya; dalam pandangan hidup, gaya hidup, termasuk dalam konsep ilmu pengetahuan. Dalam paradigma sekuler inilah yang bisa menjelaskan, mengapa di dalam sistem pendidikan yang diikuti orang Islam, diajarkan sistem ekonomi kapitalis yang pragmatis serta tidak kenal halal haram. Eksistensi paradigma sekuler itu menjelaskan pula mengapa tetap diajarkan konsep pengetahuan yang bertentangan dengan keyakinan dan keimanan muslim.
Dari ketiga paradigma yang telah dijelaskan di atas baik itu paradigma sekuler, sosialis maupun agama islam apabila kita hubungkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya penggunaan silikon untuk operasi (merubah, mempercantik diri) ini jelas bisa dilakuakan menurut paradigama sekuler dan sosialis tapi menurut paradigma islam itu bisa dilakukan (untuk kesehatan) misalnya mengobati suatu penyakit dan tidak bisa dilakukan apabila tujuannya untuk merubah bentuk tubuh yang telah diciptakan oleh-Nya.

2.5 Kajian agama Islam
Operasi yang dilakukan dengan tidak disengaja
Menurut Hafidzi, (2007) dalam hukum fiqih disebutkan bahwa, operasi (menggunakan silikon) semacam ini dibolehkan saja, adapun dalil diantaranya sebagai berikut:
1.Dalil Sunnah
a.Diriwayatkan dari Abu Hurairah R.a, dari Nabi Muhammad Saw. berliau pernah bersabda, “Tidak lah Allah Swt. menurunkan wabah/penyakit kecuali Allah Swt. juga menurunkan obat penwarnya”(H.R. Bukhari).
b.Riwayat dari Usamah bin Syuraik R.a, berkata, “Ada beberapa orang Arab bertanya kepada Rasulullah Saw.:”Wahai Rasulullah, apakah kami harus mengobati (penyakit kami), Rasulullah menjawab, “Obatilah. Wahai hamba-hamba Allah lekaslah kalian berobat, karena sesungguhnya Allah tidak menurunkan satu penyakit, diriwayat lain disebutkan, beberapa penyakit. Kecuali diturunkan pula obat penawarnya Kecuali satu yang tidak bisa diobati lagi”, mereka pun bertanya,”Apakah itu wahai Rasul?”, Rasulullah pun menjawab, “Penyakit Tua”(H.R At-Turmudzi)
Maksud dari hadits di atas adalah, bahwa setiap penyakit itu pasti ada obatnya, maka dianjurkan kepada orang yang sakit agar mengobati sakitnya, jangan hanya dibiarkan saja, bahkan hadits itu menekankan agar berobat kepada seorang dokter yang profesional dibidangnya.
Imam Abu Hanifah dalam kitabnya berpendapat, “Bahwa tidak mengapa jika kita berobat menggunakan jarum suntik (yang berhubungan dengan operasi), dengan alasan untuk berobat, karena berobat itu dibolehkan hukumnya, Sesuai dengan ijma’ ulama, dan tidak ada pembeda antara laki-laki dan perempuan”.Akan tetapi disebutkan (pendapat lemah) bahwa tidak diperbolehkan berobat menggunakan bahan yang diharamkan, seperti khamar, bir dan sejenis. tapi jika ia tidak mengetahui kandungan obat itu, maka tidak mengapa menggunakannya, namun jika tidak memungkinkan lagi (yakin bahwa tidak ada obat) untuk mencari obat selain yang diharamkan itu, maka bolehlah menggunakan sekedarnya.
Ibn Mas’ud Ra, mengatakan bahwa sesungguhnya Allah Swt. tidak menciptakan sembuhnya kalian dengan barang yang diharamkan-Nya”.makna dari pendapat beliau adalah walau bagaimanapun Allah Swt. menurunkan penawar yang halal, karena secara akal pikir, tidak mungkin Allah mengharamkan yang telah diharamkan kemudian diciptakan untuk dijadikan obat, pasti masih ada jalan lain yang lebih halal. Operasi semacam ini terkadang bisa menjadi wajib hukumnya, jika menyebabkan kematian, maka wajib baginya untuk berobat.

Allah Swt. berfirman yang artinya (wallahu a’lam), “dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan”dan di ayat lain disebutkan, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu meh dirimmbunuu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”

Makna dari firman di atas adalah:
1)Larangan membunuh diri sendiri ini menunjukkan bahwa Allah Swt melarang hamba-Nya merusak jiwanya
2)Operasi ini tidak bisa dikatakan mengubah ciptaan Allah dengan sengaja, karena operasi ini untuk pengobatan, walaupun pada akhirnya bertambah cantik atau indah pada dirinya.
3)Syeikh Dr Yusuf Al-Qaradawi berpendapat : “Adapun kalau ternyata orang tersebut mempunyai cacat yang mungkin menjijikkan pandangan, misalnya karena ada daging tambah yang boleh menimbulkan sakit jiwa dan perasaan, maka tidak berdosa bagi orang itu untuk berobat selagi dengan tujuan menghilangkan kecacatan atau kesakitan yang boleh mengancam hidupnya. Kerana Allah tidak menjadikan agama buat kita ini dengan penuh kesukaran
2. Operasi yang dilakukan dengan sengaja
Maksudnya adalah operasi (menggunakan silikon) yang tidak dikarenakan penyakit bawaan (turunan) atau karena kecelakaan, akan tetapi atas keinginannya sendiri untuk menambah keindahan dan mempercantik diri. Operasi ini ada bermacam-macam, akan tetapi kami hanya menuliskan garis besarnya saja yang kami ketahui, yaitu terbagi dua, dan setiap bagian mempunyai hukum masing-masing:
a. Operasi anggota badan
Pada operasi ini diantaranya adalah operasi telinga, dagu, hidung, perut, payudara, pantat (maaf) dengan ditambah, dikurang atau dibuang, dengan keinginan agar terlihat cantik.
b. Operasi mempermuda
Adapun operasi bagian kedua ini diperuntukkan bagi mereka yang sudah berumur tua, dengan menarik kerutan diwajah, lengan, pantat, tangan, atau alis. mungkin ini menurut penulis, bagian-bagian yang sering kita temui dan yang paling umum para ulama berbeda pendapat mengenai hukum operasi plastik ini:
1.Kebanyakan ulama hadits berpendapat bahwa tidak boleh melakukan operasi ini dengan dalil diantaranya sebagai berikut:
Allah berfirman (Allah telah melaknatnya. setan berkata, “sungguh akan kutarik bagian yang ditentukan dari hamba-hamabaMu. dan sungguh akan kusesatkan mereka, dan akan kubangkitlan angan-angan kosong mereka, dan aku suruh mereka memotong telinga binatang ternak lalu mereka benar-benar memotongnya, dan aku akan suruh mereka (merobah ciptaan Allah), lalu mereka benar-benar merobahnya. dan barangsiapa yang menjadikan setan sebagai pelindung maka sungguh dia telah merugi dengan kerugian yang nyata
Ayat ini menjelaskan kepada kita dengan konteks celaan dan haramnya melakukan pengubahan pada diri yang telah diciptakan Allah dengan sebaik-baik penciptaan, karena mengikuti akan hawa nafsu dan keinginan syaitan yang dilaknat Allah.
2.Diriwayatkan dari Imam Bukhari dan Muslim Ra. dari Abdullah ibn Mas’ud Ra.beliau pernah berkata ”Allah melaknat wanita-wanita yang mentato dan yang meminta untuk ditatokan, yang mencukur (menipiskan) alis dan yang meminta dicukur, yang mengikir gigi supaya kelihatan cantik dan merubah ciptaan Allah.” (H.R Bukhari) dari hadits ini, dapat diambil sebuah dalil bahwa Allah Swt. melaknat mereka yang melakukan perkara ini dan mengubah ciptaan-Nya
3.Riwayat dari Ashabis Sunan dari Asmaa, bahwa ada seorang perempuan yang mendatangi Rasulullah Saw. dan berkata, ”Wahai Rasululllah, dua orang anak perempuan ku akan menjadi pengantin, akan tetapi ia mengadu kepadaku bahwa rambutnya rontok, apakah berdosa jika aku sambung rambutnya?”, maka Rasulullah pun menjawab, “Sesungguhnya Allah melaknat perempuan yang menyambung atau minta disambungkan (rambutnya)”Hadits ini dengan jelas mengatakan bahwa haram hukumnya bagi orang yang menyambung rambutnya atau istilah sekrang dikenal dengan konde atau wig dan jauh dari rahmat Allah Swt
4. Qias, untuk melengkapi pendapat ini, maka akan kami coba menggunakan qias dan akal. Operasi plastik semacam ini tidak dibolehkan dengan meng-qias larangan Nabi Saw. terhadap orang yang menyambung rambutnya, tattoo, mengikir (menjarangkan) gigi atau apa saja yang berhubungan dengan perubahan terhadap apa yang telah diciptakan Allah Swt. Segi Akal, secara akal kita akan menyangka bahwa orang itu kelihatannya indah dan cantik akan tetapi, ia telah melakukan operasi plastik pada dirinya, perbuatan ini sama dengan pemalsuan atau penipuan terhadap dirinya sendiri bahkan orang lain, adapun hukumnya orang yang menipu adalah haram menurut syara.
Begitu juga dengan bahaya yang akan terjadi jika operasi itu gagal, bisa menambah kerusakan di dalam tubuhnya dan sedikit sekali berhasilnya, apapun caranya tetap membahayakan dirinya dan ini tidak sesuai dengan hukum syara’, sesuai dengan firman Allah yang berbunyi (wallahu ‘alam)”Jangan bawa diri kalian dalam kerusakan”
Setelah kita perhatikan dalil-dalil di atas dengan seksama, maka jelaslah bahwa operasi plastik (dengan menggunakan silikon) itu diharamkan menurut syara’ dengan keinginan untuk mempercantik dan memperindah diri, dengan kesimpulan sebagai berikut:
1.Operasi plastik merubah ciptaan Allah Swt
2.Adanya unsur pemalsuan dan penipuan
3.Dari sisi lain, bahwa negatifnya lebih banyak dari manfaatnya, karena bahaya yang akan terjadi sangat besar apabila operasi itu gagal, bisa menyebabkan kerusakan anggota badan bahkan kematian.
4.Syarat pembedahan  yang dibenarkan Islam; memiliki keperluan untuk tujuan kesehatan semata-mata dan tiada niat lain, diakui doktor profesional yang ahli dalam bidang itu bahwa pembedahan akan berhasil dilakukan tanpa risiko, bahaya dan mudarat
5.Untuk pemakaian kosmetik, disyaratkan kandungannya halal, tidak dari najis (kolagen / plasenta) dan tidak berlebihan (tabarruj) akan tetapi behias ini sangat di tekankan bagi mereka yang ingin menyenangkan suaminya.
Kami ingin menekankan bahwa Allah Swt tidaklah menciptakan makhluknya dengan sia-sia, yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang. Dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. Sesungguhnya Allah Swt. Menciptakan kalian dalam keadaan sempurna dan seimbang satu sama lainnya dengan sebaik-baik penciptaan. “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Sudah sepantasnya kita sebagai makhluk Allah mensyukuri apa-apa yang telah diberikan kepada kita.
2.6 Kajian Agama Kristen
Secara umum dalam Alkitab tidak dijelaskan tentang hukum bagi yang menggunakan silikon tetapi kami memiliki pandangan tentang operasi dengan menggunakan suntik silicon berdasarkan ajaran Alkitab, karena ajaran Kristen sendiri menghargai apa yang telah diberikan oleh pencipta. Beberapa kutipan Alkitab yang adalah;
1.Kejadia 1 : 26 a; “Berfirmanlah Allah “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita, ……………………” menurut kutipan kitab Kejadian ini, kita manusia adalah gambar dan rupa Allah, karena kita adalah mahluk yang sempurna yang diciptakanNya untuk memuji Dia dengan diri kita sebagai gambaranNya.
2.Yesaya 44 : 2 a; “Beginilah firman Tuhan yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan dan menolong engkau ……………….” kutipan ini mau menjelaskan kepada kita bahwa Allah yang membentuk kita, sehingga Dia tahu yang terbaik untuk kita dan dia akan menolong kita dalam segala hal.
3.Yesaya 43 : 4a; “ Oleh karena engkau berharga dimata-Ku dan mulia, dan Aku mengasihi engkau, …………..” kutipan kitab ini mau mengingatkan kepada kita bahwa kita manusia adalah mahluk yang berharga dimata Tuhan dan dianggap mulia sehingga Dia mengasihi kita apapun keadaan kita.
Satu hal yang ingin disampaikan oleh kajian Kristen adalah bahwa kita manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang sangat mulia, apa yang sudah diberikanNya kepada kita, bagaimanapun kondisi tubuh kita, itu merupakan gambaran Allah. Apapun yang menjadi kekurangan kita bukan merupakan batu sandungan bagi kita, tetapi dengan kekurangan yang kita miliki dapat kita gunakan untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan karena kutipan Yesaya 43 : 4a menyatakan ; “ Oleh karena engkau berharga dimata-Ku dan mulia, dan Aku mengasihi engkau.

2.7 Kajian Agama Hindu
Sebagaimana telah kami ungkapkan sebelumnya bahwa kami akan menggunakan pendekatan secara umum tentang pandangan agama salah satu diantaranya yaitu agama Hindu karena dalam kitabnya tidak disebutkan secara mendetail tentang penggunakan suntik silkon menurut agama Hindu didasarkan pada ajaran tentang karma, moksa dan ahimsa. Karma adalah suatu konsekuensi murni dari semua jenis kehendak dan maksud perbuatan, yang baik maupun yang buruk, lahir atau batin dengan pikiran kata-kata atau tindakan. Akumulasi terus menerus dari “karma” yang buruk adalah penghalang “moksa” yaitu suatu kebebasan dari siklus reinkarnasi. Ahimsa adalah prinsip “anti kekerasan” atau pantang menyakiti siapa pun juga termasuk diri sendiri.
Bunuh diri atau usaha untuk merubah bentuk dirinya adalah suatu perbuatan yang terlarang di dalam ajaran Hindu sebab perbuatan tersebut dapat menjadi faktor yang mengganggu karena menghasilkan “karma” buruk. Kehidupan manusia adalah kesempatan yang sangat berharga untuk meraih tingkat yang lebih baik dalam kelahiran kembali.
Berdasarkan kepercayaan umat Hindu, apabila seseorang melakukan bunuh diri, merubah dirinya dari kodrat alamiah maka rohnya tidak akan masuk neraka ataupun surga melainkan tetap berada di dunia fana sebagai roh jahat dan berkelana tanpa tujuan hingga ia mencapai masa waktu di mana seharusnya ia menjalani kehidupan. Misalnya, seseorang bunuh diri pada usia 17 tahun padahal dia ditakdirkan hidup hingga 60 tahun. Maka selama 43 tahun rohnya berkelana tanpa arah tujuan. Setelah itu, rohnya masuk ke neraka untuk menerima hukuman lebih berat; kemudian kembali ke dunia (reinkarnasi) untuk menyelesaikan “karma”-nya terdahulu yang belum selesai dijalaninya.
Dari pandangnan umum di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan suntik silikon merupakan hal yang dapat menimbulkan karma bagi dirinya karena orang yang menggunakan silikon dapat berakibat fatal bagi dirinya dan dapat menyebabkan kematian karena tubuh menolak cairan silikon yang disuntikkan ketubuhnya. Cairan tersebut tidak bisa dikeluarkan lagi maka dapat menyebabkan kematian dan merusak jaringan tubuh

2.8 Kajian Agama Budha
Agama Buddha sangat menekankan larangan untuk membunuh makhluk hidup. Ajaran ini merupakan moral fundamental dari Sang Buddha. Oleh karena itu, jelas bahwa suntik silikon adalah perbuatan yang tidak dapat dibenarkan dalam ajaran agama Budha. Selain itu, ajaran Budha sangat menekankan pada “welas asih” (”karuna”). Mempercepat kematian seseorang secara tidak alamiah merupakan pelanggaran terhadap perintah utama ajaran Budha. Tindakan jahat itu akan mendatangkan “karma” buruk kepada siapa pun yang terlibat dalam tindakan suntik silikon tersebut tersebut.

2.9 Kajian budaya masyarakat
Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi telah banyak membawa berkah bagi umat manusia baik teknologi yang lahir dari rahim ilmu, maupun yang telah ada mendahului eksistensi ilmu. Berkat kemajuan di bidang teknologi maka pemenuhan kebutuhan manusia bisa diwujudkan lebih cepat dan lebih mudah, lagi pula telah menciptakan berbagai kemudahan di berbagai bidang, misalnya kesehatan, transportasi, komunikasi, pendidikan, pemukiman dan sebagainya. Namun secara keseluruhan benarkah teknologi selalu membawa dampak positif bagi manusia dan kemanusiaan.
Dewasa ini semakin nampak berkembangnya gejala-gejaia dehumanisasi. Perkembangan teknologi kadang-kadang harus dibayar mahal oleh manusia karena kehilangan sebagian arti kemanusiannya. Manusia sering dihadapkan dengan situasi yang tidak bersifat manusiawi, terpenjara dalam kisi-kisi teknologi, yang merampas kemanusiaan, serta harkat dan martabaatnya
Kecenderungan di atas, memaksa manusia khususnya para ilmuwan / teknolog untuk menjawab ulang pertanyaan-pertanyaan, antara lain Untuk apa sebenarnya Iptek itu harus dipergunakan ?. Ke arah mana perkembangan Iptek harus diarahkan ?. Sampai di mana batas-batas pengembangan lptek ?. Bagi ilmuwan seperti Copernicus, Galileo dan ilmuwan se zamannya, pertanyaan di atas dirasa belum penting. Tetapi bagi ilmuwan/teknolog yang hidup di abad kedua puluh dan kedua puluh satu yang mengalami yang mengalami bebagai tantangan, eksploitasi sumber-sumber kekayaan alam secara semena-mena tanpa memikirkan kelestariannya, dan menyaksikan kerusakan-kerusakan di darat, di laut, dan di udara, pertanyaan-pertanyaan tersebut sangat merisaukan hatinya. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, mereka harus berpaling kepada hakekat "moral". Dengan demikian iptek secara moral harus ditujukan untuk kebaikan/kebahagiaan manusia tanpa harus merendahkan martabat atau mengubah hakekat kemanusiaan. Dengan demikian ilmu, khususnya teknologi harus senantiasa berjalan dalam koridor moral yang dilandasi ajaran agama.
Untuk itu perlu dicatat bahwa dalam mencermati perkembangan teknologi yang sangat cepat, dalam mengharapkan keuntungan yang akan diperoleh serta menghadapi resiko besar yang mungkin terjadi, seyogyanya kita jangan menggunakan tolak ukur budaya negara-negara maju, tetapi mungkin akan lebih aman apabila kita menggunakan tolak ukur budaya (filsafat dan agama), kebutuhan masyarakat yang mendesak dalam upaya memecahkan permasalahan pangan, kesehatan industri dan lingkungan. (Soedarsono, Yoedoro, 1997 dalam Usman A rief, 2004).

2.5 Kajian Filsafat
Baiklah sekarang kita lihat dasar-dasar filsafah keilmuan terkait dalam arti dasar ontologis, dasar epistemologis, dan aksiologis, dan dasar antropolgis ilmu pendidikan yang akan kami kaitkan dengan penggunaan suntik silikon

1. Dasar Ontologis
Pertama-tama pada latar filsafat diperlukan dasar ontologis. Adapun aspek realitas yang dijangkau teori dan ilmu pendidikan melalui pengalaman pancaindra ialah dunia pengalaman manusia secara empiris. Objek materil ilmu ialah manusia seutuhnya, manusia yang lengkap aspek-aspek kepribadiannya, yaitu manusia yang berakhlak mulia dalam situasi perkembangan ilmu pengetahuan atau diharapkan melampaui manusia sebagai makhluk sosial mengingat sebagai warga masyarakat ia mempunyai ciri warga yang baik (good citizenship) atau kewarganegaraan yang sebaik-baiknya
Agar ilmuan dalam praktek terbebas dari keragu-raguan, maka objek formal ilmu pengetahuan dibatasi pada manusia seutuhnya di dalam fenomena atau situasi pengembanngan ilmu pengetahuan. Di dalam situiasi sosial manusia itu sering berperilaku tidak utuh, hanya menjadi makhluk berperilaku individual dan/atau makhluk sosial yang berperilaku kolektif. Hal itu boleh-boleh saja dan dapat diterima terbatas pada ruang lingkup makro yang berskala besar mengingat adanya konteks sosio-budaya yang terstruktur oleh sistem nilai tertentu. Akan tetapi pada latar mikro, sistem nilai harus terwujud dalam hubungan inter dan antar pribadi yang menjadi syarat mutlak (conditio sine qua non) utuh, maka aspek ontologis yang menekankan pada pengalaman panca indera dapat dibuktikan dengan adanya penyalahgunaan fungsi silkon khususnya sikon cair yang akan merugiakan manusia karena manusia ingin selalu tau dan merasakan tetapi tidak mengetahui dampaknya, itu semua terjadi pada penggunaan silikon pada tubuhh manusia

2. Dasar Epistemologis
Dasar epistemologis diperlukan oleh ilmuan atau pakar (filsuf) demi mengembangkan ilmunya secara produktif dan bertanggung jawab. Dengan demikian uji kebenaran pengetahuan sangat diperlukan secara korespondensi, secara koheren dan sekaligus secara praktis dan atau pragmatis (Randall &Buchler,1942). Walaupun demikian maka ilmuan harus benar-benar memikirkan dampak hasil penelitiannya dan sangat berbahaya apabila manusia dijadikan sebagai bahan “uji coba” misalnya penelitian penggunaan silikon pada tubuh manusia yang sangat berbahaya pada jaringan tubuhnya padahal silikon sendiri digunakan oleh industri tertentu untuk membuat bahan plastik.

3. Dasar Aksiologis
Kemanfaatan teori dalam kemajuan iptek tidak hanya perlu sebagai ilmu yang otonom tetapi juga diperlukan untuk memberikan dasar yang sebaik-baiknya bagi pengetahuan sebagai proses pembudayaan manusia secara beradab. Oleh karena itu nilai ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya bersifat intrinsic sebagai ilmu seperti seni untuk seni, melainkan juga nilai ekstrinsik dan ilmu untuk menelaah dasar-dasar kemungkinan bertindak dalam praktek melalui kontrol terhadap pengaruh yang negatif misalnya penggunaan silikon cair maupun kolagen pada tubuh manusia dan meningkatkan pengaruh yang positif dalam pengembengan ilmu pengetahuan melalui penelitian yang berdasarkan pada moral dan etika seorang ilmuan.

4. Dasar Antropologis
Terdapat 3 dasar antropologis berlaku universal yaitu (1) sosialitas (2) individualitas, melainkan juga dan (3) moralitas. Kiranya ketiga dasar ini menjadi pijakan para ilmuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi didasarkan atas kebudayaan nasional yang menjadi konteks dari sistem perkemabangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tentu akan diperlukan juga dasar antropologis pelengkap yaitu (4) religiusitas, yaitu ilmuan dalam situasi pengembangan iptek sekurangkurangnya secara mikro berhamba kepada kepentingan terdidik sebagai bagian dari pengabdian lebih besar kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dari kajian ini antropologis ini maka penggunaan suntik silikon harus berdasar pada hubungan antar manusia di masyarakat, serta perlunya adanya moralitas dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB III
P E N U T U P
3.1Kesimpulan
Berdasarkan uraian isi makalah yang masih terbatas di atas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.Dalam dunia bedah plastik, silikon khususnya silikon padat biasanya digunakan untuk implan hidung, dagu dan pipi sedangkan silikon dalam bentuk cair dalam dunia medis digunakan dalam operasi retina, tetapi silikon cair yang disuntikkan ke organ tubuh akan meresap ke organ tubuh, dampaknya sangat sulit dikontrol. Sehingga, penyuntikan organ tubuh dengan silikon cair untuk keperluan apapun tidak diperkenankan.
2.Kajian bioetika, pemanfaatan silikon untuk kebutuhan hidup merupakan hal yang tidak etik dan banyak menimbulkan korban akibat suntik silikon sehingga secara etik tidak diterima ini mengandung arti bahwa kita tidak menghargai/menghormati diri kita sendiri
3.Kajian agama Islam, menurut hukum syara sesuai dengan firman Allah yang berbunyi (wallahu ‘alam)”Jangan bawa diri kalian dalam kerusakan dengan keinginan untuk mempercantik dan memperindah diri, dengan kesimpulan sebagai berikut:
a.Operasi plastik (menggunakan silikon) merubah ciptaan Allah Swt
b.Adanya unsur pemalsuan dan penipuan
c.Dari sisi lain, bahwa negatifnya lebih banyak dari manfaatnya, karena bahaya yang akan terjadi sangat besar apabila operasi itu gagal, bisa menyebabkan kerusakan anggota badan bahkan kematian.
d.Syarat pembedahan  yang dibenarkan Islam; memiliki keperluan untuk tujuan kesehatan semata-mata dan tiada niat lain, diakui doktor profesional yang ahli dalam bidang itu bahwa pembedahan akan berhasil dilakukan tanpa risiko, bahaya dan mudarat
e.Untuk pemakaian kosmetik, disyaratkan kandungannya halal, tidak dari najis (kolagen / plasenta) dan tidak berlebihan (tabarruj) akan tetapi behias ini sangat di tekankan bagi mereka yang ingin menyenangkan suaminya.
4.Kajian Agama Kristen, beberapa kutipan Alkitab antara lain:
Bahwa kita manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang sangat mulia, apa yang sudah diberikanNya kepada kita, bagaimanapun kondisi tubuh kita, itu merupakan gambaran Allah. Apapun yang menjadi kekurangan kita bukan merupakan batu sandungan bagi kita, tetapi dengan kekurangan yang kita miliki dapat kita gunakan untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan karena kutipan Yesaya 43 : 4a menyatakan ; “ Oleh karena engkau berharga dimata-Ku dan mulia, dan Aku mengasihi engkau.
Dari ayat di atas mengandung arti bahwa kita tidak boleh merubah apa yang telah diciptakan-Nya
5.Kajian budaya masyarakat, perkembangan teknologi yang sangat cepat, dalam mengharapkan keuntungan yang akan diperoleh serta menghadapi resiko besar yang mungkin terjadi, seyogyanya kita jangan menggunakan tolak ukur budaya negara-negara maju, tetapi mungkin akan lebih aman apabila kita menggunakan tolak ukur budaya (filsafat dan agama), kebutuhan masyarakat yang mendesak dalam upaya memecahkan permasalahan pangan, kesehatan industri dan lingkungan.
6.Menurut agama Buddha sangat menekankan larangan untuk membunuh makhluk hidup. Ajaran ini merupakan moral fundamental dari Sang Buddha.
7.Menurut agama Hindu Bunuh diri atau usaha untuk merubaha bentuk dirinya adalah suatu perbuatan yang terlarang di dalam ajaran Hindu sebab perbuatan tersebut dapat menjadi faktor yang mengganggu karena menghasilkan “karma” buruk. Kehidupan manusia adalah kesempatan yang sangat berharga untuk meraih tingkat yang lebih baik dalam kelahiran kembali.
8.Kajian Filsafat didasarkan pada kajian ontologis, epistomologis, aksiologis dan antropologis

3.2Saran
Berdasarkan uraian isi makalah di atas maka kami sebagai penyusun makalah ini menyarankan kepada pembaca makalah ini untuk tetap menjaga nilai-nilai etika dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Daftar Rujukan
Anonim, 2008. Bahaya Memperbesar Payudara. (Online) htm www. Google. Com diakses 2 November 2008)
---------, 2008. Bahaya Memperbesar Payudara. (Online) http://www susukostum.com 2 November 2008)
---------, 2008. Jenis-jenis silikon http://www google.com (Online) diakses 2 November 2008)
---------, 2008. Silikon\Silikon. (Online) htm http://www google.com Diakses 2 November 2008)
--------, 2008. Silikon www.aridztech.com/lovelornlure/images/Breast-... diakses 2 November 2008)
------, 2008. Silikon Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (Online) diakses 2 November 2008)
Bagir, Z.A. 2005, Bioetis untuk Agama-agama, (Online) (http://www.crcs. ugm.ac .id / staffile /zab /teologi dan_etika_ kehidupan _dan_ kematian. htm, diakses 29 Oktober 2008)
Bertens, 2008. Bioetika, asal-usul dan cakupannya (online) html www. Google. Com diakses 2 November 2008)
Handrawan Nadesul, 2006. Amankah suntik silikon. (Online) http. www.google com. Diakses 2 November 2008)
------- Nadesul, 2008. Amankah suntik silikon. (Online) . www.google com Diakses 2 November 2008)
-------, 2008. Kematian karena suntik silikon. (Online) . www.google com Diakses 2 November 2008)
--------, 2008. Bahaya Suntik Silikon. http. www. Webman.ru/animatioan. 2 November 2008)
Hanoman, 2008. Penyalahgunaan Silikon Ternyata Masih Marak. (Online) http://www google.com Suara Karya Online.

Hanoman, 2008. Klorida-Klorida dari Karbon, Silikon, dan Timbal. (Online) http://www google.com Suara Karya Online.
Hafidzi, 2007. Operasi Plastik, bolehkah Catatan Akhir Kuliah. . (Online) htm 2 November 2008)
Hastine, 2008. Bioetika. alternative therapy, antique, bisnis online dan aku.htm
Raspaty Lucky, 2008. Kaidah dasar bioetika (kedokteran barat). Htm. www.google . com diakses 2 november 2008
Shiddiq Aljawi, 2005. Peranan Islam dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. http. Khilafah. Org. Diakses 3 November 2008.
Widiyati, (2007), Suntikan Haram - Silikon Cair (Online) [www.kabarindonesia.com] diakses 4 September 2008)

1 komentar:

Muhammad Natsir Tamalene mengatakan...

selamat datang di blog biotamalene. semoga bermanfaat. isi blog ini berkaitan dengan pembelajaran. jika anda mengaksesnya maka dijamin anda mengikuti kaidah-kaidah ilmiah karena tulisan yang ada pada blog ini memiliki sumber- rujukan yang jelas...
Terima kasih atas kunjungan anda..!!